Ahmad Rifai Masykur Weblog

assalaamualaikum…..

Monthly Archives: Februari 2012

Sereh, Bumbu Dapur yang Menyehatkan

Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang biasa dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan atau ramuan pengusir nyamuk. Tetapi, tahukah Anda bahwa di balik baunya yang harum, tanaman yang bernama latin  Andropogon nardus ini juga menyimpan beragam manfaat medis dan kesehatan?

Penelitian menunjukkan, daun sereh memiliki kandungan zat anti-mikroba dan anti-bakteri. Kandungan tersebut berguna khususnya dalam mengobati infeksi pada lambung, usus, saluran kemih dan luka. Sereh juga diketahui berkhasit sebagai diuretik, pereda kejang dan antirematik.

Beberapa orang percaya bahwa sereh dapat membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti tifus, infeksi kulit, keracunan makanan dan bau badan. Selain itu, kandungan senyawa analgesik pada minyak sereh dapat membantu menghilangkan rasa sakit akibat sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri otot.

Bukan hanya itu saja, sereh juga memiliki sifat anti-piretik yang bermanfaat dalam menurunkan panas. Oleh karena itu, sereh sangat baik diberikan untuk orang yang sedang mengalami demam.

Dalam buku Herbal Indonesia Berkhasiat disebutkan bahwa daun sereh mengandung minyak atsiri yang terdiri dari sitrat, sitronelol, a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen -4-ol, a-terpineol, geraniol, farnesol, metilheptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptanenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil astet, sitronil asetat, geranil asetat, beta-elemen, beta-kariofilen, beta-bergamoten, trans-metilsoeugenol, beta-kadinen, elemol, dan kariofilen oksida.  Senyawa lain adalah geranial, geranil butirat, lomonen, eugenol dan metileugenol.

Salah satu resep sederhana pemanfaatan sereh adalah dengan cara merebusnya  untuk membantu mengatasi gejala batuk. Sebanyak 5 gram akar sereh dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Lalu minumlah air rebusan sereh tersebut dua kali sehari masing-masing 1/2 gelas pagi dan sore.

sumber

4 Makanan yang Buruk bagi Pencernaan

Menurut teori, sebenarnya apa yang dimasukkan ke dalam mulut bisa dicerna oleh organ pencernaan kita. Tetapi perubahan dalam proses penyiapan makanan (menggoreng), ditambah dengan gaya hidup pasif, membuat perut sering “rewel” dalam merespon makanan yang masuk. Membatasi asupan jenis tertentu merupakan cara yang bijak untuk menghindari gangguan perut. Empat makanan ini contohnya.

1. Makanan tinggi lemak dan gorengan

Baik makanan yang tinggi lemak atau digoreng bisa memicu respon negatif pada perut, misalnya saja panas perut (heartburn) atau asam refluks. Makanan tinggi lemak juga bisa menyebabkan warna tinja menjadi pucat atau disebut steatorrhea, yakni berlebihnya lemak di feses.  Orang yang menderita irritable bowel syndrome juga disarankan untuk menghindari makanan tinggi lemak, termasuk krim dan mentega.

2. Makanan pedas

Orang yang sudah menderita panas perut atau irritable bowel syndrome sebaiknya mengurangi makanan yang terlalu pedas.

3. Produk susu

Produk susu memang sumber kalsium yang mudah dicerna tubuh, tetapi untuk mereka yang menderita intoleransi laktosa bisa menjadi sakit setelah menikmati produk susu. Gejalanya antara lain perut kembung, sering buang air besar, kejang perut, dan diare.

4. Alkohol

Alkohol mungkin membuat tubuh rileks, tapi sayangnya esofagus juga ikutan rileks. Akibatnya adalah heartburn atau perut panas. Hearburn terjadi ketika asam lambung bergolak naik ke esofagus atau kerongkongan.

Kebiasaan minum alkohol juga akan membuat lapisan perut mengalami inflamasi yang bisa mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan. Terlalu banyak alkohol juga akan menyebabkan diare dan kram perut.

sumber